PENGAMPUNAN

MENGAMPUNI… tidak berarti sanggup melupakan, pedihnya luka batin yang ditinggalkan.. tidak berarti akan mendapatkan keadilan, segala sebab akibat yang ditimpakan.. tidak juga menjanjikan perubahan, akan apa adanya diri & perbuatan..   MENGAMPUNI… kekuatan yang mendamaikan, sebuah pinta & harapan yang terus dipanjatkan..         ada saatnya bahagia – ada saatnya bersedih     ada saatnyaLanjutkan membaca “PENGAMPUNAN”

OBSESI, PERSEPSI & REALITA YANG DIWUJUDKAN

1. OBSESI HIDUP MANUSIA Entah saya mengalami delusi atau obsesi utopis, namun saya rasa bagi setiap manusia di segala jaman pasti merindu akan suatu tatanan kehidupan yang berkeadilan social. Dimana damba tersebut mewujud dalam konsep-konsep akan surga, rahmatan lil alamin, mengayu hayuning bawana, dictator proletariat, ataupun ratu adil. Berawal dari itu saya membaca keseluruhan alkitabLanjutkan membaca “OBSESI, PERSEPSI & REALITA YANG DIWUJUDKAN”

SISTEM RELIGI JAWA

Pasugatan Ki Sondong mandali (Lanjutan Rasionalisasi Kejawen)   Sistim religi Jawa merupakan hasil olah ‘cipta rasa karsa’ dan ‘daya spiritual’ manusia Jawa. Olah ‘cipta rasa karsa’ dan ‘daya spiritual’ tersebut melahirkan pemahaman adanya ‘maha kekuatan’ yang ‘murba wasesa’ (mengatur dan menguasai) seluruh jagad raya. Maka lahir kesadaran hakiki tentang adanya ‘realitas tertinggi’ yang disebut ‘KangLanjutkan membaca “SISTEM RELIGI JAWA”

AKU, KAMU DAN DAFTAR BELANJAAN KITA

Kulihat kembali profil picture-mu, hmmm… memang sungguh menarik hati, tak salah jika aku langsung jatuh cinta dan buruan nge-add kamu. Seperti yang ditayangkan dalam iklan-iklan di banyak media, beragam gaya hidup post modern yang sangat mengesan. Dalam diriku terbentuk suatu gambaran ideal tentang sosok yang patut dicinta, gambaran ideal yang lalu menjadi shopping list, daftarLanjutkan membaca “AKU, KAMU DAN DAFTAR BELANJAAN KITA”

KASULTANAN CIREBON KEHILANGAN JARI SEMAR

Wafatnya Sultan Kanoman XI (Sultan Djalaludin) membawa permasalahan perebutan kekuasaan antara Pangeran Raja Muhammad Emirudin dengan Pangeran Muhammad Saladin. Sesuai adat istiadat dan pepakem, yang berhak menjadi Sultan adalah putra yang lahir dari ibunda permaisuri yaitu Pangeran Raja Muhammad Emirudin, namun munculnya surat wasiat Sultan Kanoman XI (Sultan Djalaludin) yang bunyinya penyerahan tahta ke PangeranLanjutkan membaca “KASULTANAN CIREBON KEHILANGAN JARI SEMAR”

KETUHANAN DALAM KISAH DEWA RUCI

Dalam mistik Jawa eksistensi Tuhan bersifat ambivalen, berpaham transendensi sekaligus imanensi. Transendensi percaya bahwa Tuhan itu Tan Kena Kinaya Ngapa, awal segala ihwal, absolute & teramat sangat. Imanensi menganggap Tuhan ada <inherent> atau hadir <present>. Tuhan ada di jagad gumelar <alam semesta> sekaligus di jagad gumulung <diri manusia>. Manusia Jawa yakin bahwa alam semesta adalahLanjutkan membaca “KETUHANAN DALAM KISAH DEWA RUCI”

RATU ADIL. Pengharapan saat tiadanya harapan

Keadilan adalah sesuatu yang ada justru karena tak hadir. Ia ibarat akanan. Kita melihatnya ketika kita berdiri di tepi laut dan memandang nun jauh disana, tanpa tahu bagaimana wujudnya. Ia kosong selaik kolong – kosong yang dapat diberi nama dan ditunjuk. Ia absensi yang mengimbau, tandanya luka pedih yang terjadi ketika ketidak-adilan menguasai ruang. MungkinLanjutkan membaca “RATU ADIL. Pengharapan saat tiadanya harapan”

AKU ADA KARENA ENGKAU

AKU dikukuhkan dalam relasi Yang teruntai cinta sebagai tanggungjawab dimana AKU mengalami ENGKAU Relasi yang mendahului pengetahuan tentang diri sebagai pribadi Melalui ENGKAU manusia menjadi AKU ENGKAU-lah yang membentuk AKU Pemuda yang tercekat oleh keindahan sang kekasih Limpahan hidup yang terberi terujar kata Allah berkenan melawat daku dengan perantaraanmu Bukan penolakan atasmu namun lewat penerimaanLanjutkan membaca “AKU ADA KARENA ENGKAU”