MERINDUKAN IBU

Aku sangat merindukanmu Ibu… Kenangan tentangmu terus menghantuiku… Ingatanku kembali ke masa kecil dulu… Berdua denganmu sepanjang perjalanan itu… Kau tanamkan padaku pertama kalinya untuk mencintai tanah air kita… Memandang hamparan sawah yang kita lalui… Kau lantunkan pujian dengan suara merdumu…

ASMARADANA PULANG ASMARA

……….Karipta dening Tomy Arjunanto Nganyut ndriya ndudut ati, Kwasa ngimpun rahsa mulya. Tuhu lam-lamen katreme, Nyawiji kang dadi sedya. Mbabar gatining wacana, Tetimbangan tresna tuhu, Jimat tulus panarima. Nimas pepujaning ati, Salira wewangi ganda. Rinuket sajroning jinem, Tan nedya ginggang sakrikma. Krya sesotya sun pepuja, Sang mustikaning pandulu, Sulistya endahing warna. Tresnaku sundul wiyati, TumuwuhLanjutkan membaca “ASMARADANA PULANG ASMARA”

MISTIK ADALAH …

Mistik itu ….. bukan orang mati kemaren yang suka meneror membuat kamu mengidap paranoid bukan menggantang asap segala gumam para cenayang membuat kamu hiperilusif adalah terpana temaram lembayung jingga torehkan syahdu di warna senja adalah menderu dingin angin menimang lembut luruh daun menggigil kelu dalam dekap canggung adalah berdebur ombak membelai pantai tegaskan hadirmu danLanjutkan membaca “MISTIK ADALAH …”

Yang Tersembunyi.. (sebuah halaman narsis)

Masih ingatkah dulu? Kala kau berikan aku Surat cintamu Aku terlena Dalam kebimbangan .. kebingungan.. Dan kau hanya tersenyum Dan berkata… Surat… untukmu.. Saat itulah aku tertegun Bingung Kubuka, kubaca dan kubaca Kupahami segera Inilah ungkapan cintamu Cintamu.. pertamaku Indah memang Kunikmati setiap hari Penuh kebahagiaan Hari berganti minggu Minggu berganti bulan Jika saja waktuLanjutkan membaca “Yang Tersembunyi.. (sebuah halaman narsis)”

BAPAK SIMBOK

Bukan nabi bukan rasul Yang kutemui pertama kali saat kulahir Namun raut muka cantik pucat ibuku Yang telah bertaruh nyawa melahirkanku Bukan Isa pula Muhammad Yang menuntnuku pertama kali saat kulahir Namun tatap bangga dan doa ayahku Sebagai tali hidup ditelingaku Bukan Taurat Mazmur Injil Qur’an Yang mengajariku pertama kali saat kulahir Namun payudara ibuLanjutkan membaca “BAPAK SIMBOK”

KAU DAN AKU

satu puisi untuk Sissi     Berdua… tancapkan bendera di ketinggian kibarkan cinta dan kerinduan Bersama… sematkan bara di dada panas menyakitkan damba menggairahkan Ya.. cinta kita bukan tali kekang yang mencederai perbedaan cinta kita bukan petikan gitar yang mengharap syair biduan cinta kita adalah cangkul di tangan petani tetes keringat kuli gemericik air diLanjutkan membaca “KAU DAN AKU”

JUDULNYA APA?

hasil bumi melimpah ruah aku puas mengais sampah yang enak dan yang nikmat kuberikan untukmu sobat geli aku tertawa melihat banyaknya orang gila kesetanan dikejar waktu jalani hidup bagai ikan mendatangi bubu andai mereka mau melihat indahnya mawar saat bunga mengembang atau seekor burung ternyata memiliki banyak kicauan? embun berkilauan bunga memamerkan kemewahan aku puasLanjutkan membaca “JUDULNYA APA?”

MENGADA BERSAMAMU

..mengapa memberi syarat pada hidupmu..? tanggalkan saja semua bajumu biar tubuh bugilmu buatku terangsang lalu mari kita maknai ketelanjangan engkau perempuan aku lelaki bagai madu dengan manisnya seperti api dengan panasnya membiru lautmu mengalun ombakku menghitam pekat memutih silau menerang siang menghening malam     tapi kau malah sembunyikan molek indahmu dengan segala atribut kosmetikaLanjutkan membaca “MENGADA BERSAMAMU”