Bermula dari perjalanan
Kertas lembaran yang putih tertoreh tinta emas
HANA CARAKA ….. ”ada utusan”
Saat manusia tafakur bersyahadat
ashadu anna muhammadar rasulullah
Kesaksian bagi SETIAP manusia sebagai utusan Sang Hidup
Untuk saling berjumpa menjadikan rahmat bagi seluruh semesta
Dalam perjumpaan,
Dalam relasi yang saling memerdekakan,
Hidup berjumpa dengan Hidup membangun rangkaian indah Pohon Kehidupan
Pang papat,
Pentile sakembaran,
Kang putih aran Kembang Wijayamulya,
Kang abang aran Kembang Wijayakusuma,
Pohon Kehidupan kesejatian manusia
Bercabang empat hakikat tangan dan kaki
Melangkah dan berkarya ’memayu hayuning bawana’
Berbuah kembar di dalam lapangnya dada
Putih timangan berkah ayahanda
Perlambang suci kemurnian jiwa
Merah embanan restu ibunda
Perlambang keabadiaan hidup, cinta yang membangkitkan
Begitulah kisah Sang Prajaka
Ditemani 4 karib setia dalam perjalanan ke arah Barat mencari Kitab Suci
Rhisiswa, sang pemberani maha sakti
Raibabi, yang nakal selalu gembira
Demalung, penghibur hati
Kudawahana, titihan mulia
Gambaran manusia beserta ke-4 nafsunya
Dalam mencari kepenuhan hidupnya
Ditempa pengalaman sepanjang perjalanan
Melewati 33 rintangan 99 pencobaan
Sang Prajaka tak pernah berhenti memaknai
Hingga sampailah ketempat tujuan
Ujung barat kehidupan
Dimana mentari meredup sinar
Beristirahat dalam buaian malam
Lawang Selamatangkep, pintu gerbang Kerajaan Surga
Dimana Kitab Suci berada
Dijaga oleh 2 malaikat raksasa Cingakara Bala dan Bala Upata
Tertahan langkah Sang Prajaka
Mandheg mangu tergeragap
Menjawab tanya Sang Malaikat Penjaga
“SIAPAKAH ENGKAU..?!!!”
Jawaban yang terlontar menegaskan pertanyaan
Dalih yang dikemukakan menelanjangi kenyataan
AKU tidak lagi mengenalai AKU
AKU entitas yang tercerabut dari akarnya
AKU hanyalah predikat dan atribut yang menempel lekat pada diriku
AKU ….. sungguh tidak tahu siapa sejatinya AKU
Tertunduk lesu didepan pintu
Dalam kegalauan tidak diperkenakan masuk ke dalam
Pupus sudah segala harapan
Jerih sepanjang jalan seakan debu tertiup angin
Segala usaha berbuah sia-sia
Tiada mampu berbuat apa-apa
Ke-4 sahabat pun terpuruk dalam kebisuan
Dalam kekosongan harapan
Dalam keheningan nafsu
Terdengar para bidadari bermadah merdu
TUBUH INI BAGAI GUMPALAN BUSA
PERASAAN BAGAIKAN GELEMBUNG UDARA
PERSEPSI BAGAIKAN FATA MORGANA
BENTUK MENTAL BAGAIKAN TANDAN PISANG
DAN KESADARAN BAGAIKAN TIPU MUSLIHAT
ISI ADALAH KOSONG
KOSONG ADALAH ISI
Bunga yang sedang mekar meringkus hati dengan kemilau indahnya
Anak burung yang sedang belajar terbang menarik perhatian dengan riuh kicaunya
Mengantar dalam kebadian ruang dan waktu
Seakan waktupun terhenti
Sebuah momen yang sangat intens
Menyekap seluruh keberadaan diri
Lalu…..
Setiap momen menjadi sangat berati
Setiap momen adalah sapaan Illahi
Ayat-ayat yang hidup
Berdenyut dan bernafas dinamis dalam setiap jejak perjalanan
Sang Prajaka tersenyum
Kitab Suci tergelar nyata
Kitab yang tersusun dari ayat kehidupan
Ditulis oleh tiap hembusan nafas
Dirangkai oleh tiap detakan jantung
Alif Laam Mim Dzalikal Kitab
KITAB BASAH oleh aliran darah
Yang membentuk kehidupan raga
ADAM MAKNA, pengertian sejati tentang hakikat manusia
Yang membangun kesadaran jiwa
man arofa nafsahu faqod arofa rabbahu
Dalam kesadaran agung tentang diri yang sejati
Insan bersatu dengan Illahi
Manusia yang imanen bertransendensi
Gempung suwung tan ana apa-apa
Mung AKU lan ALLAH kang ana
Sang Prajaka tersentak dalam samadhi
Terheran-heran takjub menyadari
Surga adalah DISINI…SAAT INI
Tempat tujuan yang sama persis dengan tempat bertolak
Tempat mentari terbit bersinar
Pula tempat mentari tenggelam diselimuti malam
sang prajaka, dalam upaya poncarian jatidiri dan hakikat kemanusiaan, telah memberikan pembelajaran betapa pentingnya kita mengenali “sangkan paraning dumadi” dari mana kita berasal dan ke mana kita hendak kembali. namun, seringkali hakikat dan kesejatian diri itu sering terpolusi oleh pamrih2 sempit dan slerea rendah ketika manusia sudah terjebak untuk mempertuhankan sesuatu selain Allah. sungguh, kita benar2 hidup di tengah peradaban yang sakit.
**********
Sang Prajaka ini saduran bebas tentang perjalanan Biksu Tong Sam Cong dalam kisah Kera Sakti 😀
cuma karena saya tidak bisa membikin cerpen bersambung seperti Pak Sawali maka saya tulis seperti ini.
pesan moralnya agar kita mau kembali kepada kesejatian diri. karena tanpa mau tahu & menyadari tentang siapa diri kita sejati, seperti yang Pak Guru katakan kita hidup dalam peradaban yang sakit. manusia menyakiti diri dengan hidup laksana pemburu, ada yang selalu dicari, ada yang selalu diburu, sedang diri sendiri malah terlupakan.
Kepada YTH,
DETASEMEN 88 ANTI TERORIS
Di Tempat
Saya melaporkan bahwa ada suatu gerakan teroris yang sangat membahayakan jiwa masyarakat umum dan keamanan secara umum.
Kelompok teroris tersebut bernama FPI atau disingkat dengan FRONT PEMBELA ISLAM, adalah suatu kelompok teroris yang setiap saat bisa membunuh siapa saja.
Mohon segera diproses secara hukum, kelompok teroris tersebut segera dibubarkan, serta para anggota yang diidentifikasi ikut di dalamnya untuk segera dilakukan penangkapan dengan segera.
Indonesia, 2 Juni 2008.
**********
siap Pak akan segera kami tindaklanjuti laporan Bapak
huhh bingung
**********
nyantai aja Mas gak perlu dibawa bingung
tambah bingung …deh
Mungkin kah Allah membutuhkan ciptaannya untuk mengenalkan eksistensinya..
Tapi kita membutuhkan Allah untuk menyadari posisi & keberadaan kita.
**********
mungkinkah yang maha sempurna masih membutuhkan sesuatu?
Dan Tidaklah mungkin Kita Hidup saat ini!!
Bahasa kita bukan dan belum tentu bahasa Illahi kepada ciptaanya dan sebaliknya, “Butuhkah”, “Mungkinkah” itu semua sama halnya kita.
puitis banget. btw, lam kenal
**********
matur nuwun sanget
salam kenal juga 😀
Alif Laam Mim Dzalikal Kitab.
Sesungguhnya merupakan KITAB yang TULIS TANPO PAPAN KASUNYATAN. Kitab ini sudah ada di dalam Sang PRIBADI Menungso kang aran Kitab TELES.
Kitab inilah yg seharusnya kita BACA dan menjadi TEKEN dalam mengarugi kehidupan. Dan Kitab GARING yang berupa TULISAN kita gunakan sebagai LILIN ( PELITA ) untuk membaca Kitab TELES yag ada di dalam sang DIRI.
Kang Tommy,
Sebuah ungkapan ROSO PANGROSO yang sarat dengan MAKNA.
Sumonggo dipun lanjut…
waw, ini post terbaik yang kutemui minggu ini.
semoga aku bisa menjadi bagian dari relasi yang saling memerdekakan.
sebuah entitas yang sadar posisinya…
tahu diri dan tahu langkah.
thanks
its deep
Manusia yang mulia adalah manusia yang mengerti akan dirinya sendiri baik atau tidaknya kita dihadapan Allah SWT serta dalam kehidupan kita sesama manusia dan jangan pernah melupakan leluhur kita, alangkah mulianya kita bila lebih ingat kepeda leluhur kita sendiri daripada luluhur orang lain. BAGI MANUSIA INDONESIA SEJATI GUNAKANLAH AKAL DAN PIKIRANMU JANGAN SAMPAI BANGSA KITA DIPECAH OLEH ORANG LAIN YANG MENGGUNAKAN KEDOK AGAMA,POLITIK DAN BANYAK LAGI. Marilah kita sadar dengan INTROPEKSI DIRI KITA SENDIRI dan mari kita ciptakan Bangsa Indonesia yang aman sentosa bagi seluruh rakyatnya dan bangsa yang ber BHINEKA TUNGGAL IKA.
Thanks
Denny Sibarano
Amin-Amin-Amin,
saya sangat bersukur…, ternyata sudah banyak teman2ku yng mengerti dan menyadari siapa jati dirinya, yang dahulunya lupa , sekarang telah ingat kembali dan kesadaran roso engan sang kehidupan. amin-amin.
Ayo sekarang ramai2 kita dukung calon Ratu satrio Pinayungan akan memerintah dan membawa bangsa ini menuju Adil Makmur Gemah ripah loh jinawi, agar semua wujud rogo yang belum sadar menjadi sadar, dan semua dapat menikmati cita2 awal Sang Kehidupan.
Salam Satrio
Semar
Saya kira ngulas Primbon, bos!
setiap orang bisa haya berkata tak cocok dengan ucapanya kl emang km bisa coba kirim app nya saya akan pelajari apasi perkataamu… yang saya baca omong kosong.bayak orang kecewa karna ucapan sehingga kehilangan keyakinan karena ucapan tak nyata
wahdat al wujud atau swiji.manunggaling kawulo gusti utk mencapai nya kita tansah eling marang Gusti dari waktu kewaktu
tapi yang pasti imbangno rogo ambek rosomu
Sing Penting Guyub Rukun Handarbeni..
Salam kang mas..!kebnyakan orang bsa nya coment,ngritik,yg tdk d dasari beningnya hati.
Kurang menghargai karya 2 saudaranya yang mencba menuangkan pengetahuannx .pdahal bnyak jalan ,bnyak cara untuk menuju YANG MAHA LUAS,& BIJAKSANA.Mri saudara q satu nusantara kerukunan tercipta bkan adanya kesamaan akidah.tpi saling menghormati setiap perbedaan.krn aneka ragam perbedaan adalah suatu anugrah.
Salam,salam,salam.ngnya hati.
Kurang menghargai karya 2 saudaranya yang mencba menuangkan pengetahuannx .pdahal bnyak jalan ,bnyak cara untuk menuju YANG MAHA LUAS,& BIJAKSANA.Mri saudara q satu nusantara kerukunan tercipta bkan adanya kesamaan akidah.tpi saling menghormati setiap perbedaan.krn aneka ragam perbedaan adalah suatu anugrah.
Salam,salam,salam.
kawula ndherek nimbrung Ki Raka. Suwun.
serat menika karanganipun sinten
meniko serat ingkan ngarang sinten inggih?
luar biasa….saya menyadari hal baru dsni..
Yg pasti smua mahluk itu manut tetah gusti yg meliputi segala sesuatu karna tanpa tetah seluruh mahluk tiada kuasa dan daya
keren banged adimas…
nuwun
Jika surga itu adalah saat ini,lantas bagaimanakah dg surganya para syuhada yg rela mati bertempur dengan kedholiman?
Mereka rela berkorban meninggalkan kebahagiaan di dalam kehidupanya.apakah itu yg d sebut surga?