pfupnKevCn
Apuranen kumawani atur kagawa tyas kayungyun,
Hening ati madyaning ratri,
Ameruhi…..
Kurungan peksi prada rukmi samya sunya tan ana kang nenggani
Perkutute anggegana sirna urubing cahya
Peteng ndedet lelimengan…..
Angrerintih kalimputan…..
Para bajang atut wuri Si Kaki
Adedamar nuntun barisan mecaki dalan
Wus rusak dhatulaya !!
Rasa datan bisa anyurasa !!
Oncat maligi jiwangga !!
Lebur tumpur tataning sujanma !!
Duh… kadhang-kadhang taruna jatmika,
Jantraning jagad wus aweh sasmita,
Angajap tyas rahayu samya weweka,
Golonging tekad meper hardaning priyangga
Duh… reroncening puspa,
Datan rebut unggul hamung lila legawa
Anglepas tansaya pas
Angaturi dipun genepi
Dadya ratus ing Padupan Kencana,
Tulus sumedya angambar arum,
Kumelun sundul ngawiyat,
Handayani geter sarining bawana,
Sarining Allah sarining Rahsa
Byar padang sasangka
Kadya tanggal kaping limalas
Padang njaba pandang njero
Padang luwih padang
♥♥♥☼♥♥♥
Tuhan berkarya dalam diri manusia, manusialah tangan dan kakiNya
Setiap pribadi telah dianugrahi talenta bukan untuk digenggam erat namun untuk saling berbagi
Tiada yang paling hebat namun kebersamaan membuat kuat
Dengan tulus menerima dan merayakan talenta yang ada pada orang-orang disekitar kita & dengan rendah hati mempersembahkan (melepas) talenta kita hidup semakin dipenuhi dan digenapi
Karena kita seumpama untaian bunga, untaian batang-batang lilin yang menyala
Malampun benderang berpendar cahaya
Atmosfer dipenuhi harum wangi bunga
Makasih Mas, wejangannya. Sekarang ini banyak yang merasa paling hebad dan kerjaannya setiap hari menceritakan kejelekan orang lain tanpa bisa berkaca diri sendiri belum benar.
**********
rumangsa bisa ora bisa rumangsa, begitu ya Mbak 😀
Salam Persahabatan Mas Tommya
Kesadaran diri sejati meliputi sang diri
Sungguh ternyata tak ada yang berbeda
Kesejatian yang tak pernah disadari
Sungguh semua bias dari cahaya kang pinuji
Warna, perbedaan, apapun itu adalah satu kepalsuan belaka
setiap warna membela warnanya dan merendahkan warna yang lainnya
sungguh saudaraku semua itu bukanlah kebenaran sejati
Itu hanyalah pembenaran sekali lagi pembenaran he he he
Kebenaran Sejati hanyalah satu
jika masih dua tiga atau empat
Sekali lagi itu bukan Kesejatian
Itu hanyalah Kepalsuan yang menutup mata kita semuannya
Ternyata semua warna semua rupa semua bentuk dan semuanya
Hanyalah bias dari warna yang satu rupa yang satu
Tiada yang lain tiada bukan hanya satu
bias itu terlihat ketika kesadaran diri sejati meliputi
Oh alangkah indahnya dan sempurnanya
Jika setiap warna dan rupa yang berbeda ini bersatu
Bersatu dalam kedamaiian dan kasih sayang
Dalam kesadaran akan Kebenaran Sejati
Maka akan terlihatlah nuansa warna warni yang indah
rupa rupa bentuk yang saling mengisi kekosongan
membentuk satu bangunan yang kokoh dan kuat
dari bahan yang berbeda dan berrupa rupa
Bangunan kesejatian
Menara kesadaran diri
Pintu kebenaran sejati
Berlantaikan Kasih Sayang
Damai dan indahlah bumi ini
Sejahteralah badan ini
Ini hanya ada dalam lamunan
Lamunan si botol kosong yang tak pernah berhenti melamun
Mambayangkan jika suatu saat lamunan itu menjadi suatu kenyataan
Wah alangkah indahnya kehidupan ini
Saling berbagi dan memberi dalam kasih sayang
Aman tenteram dalam cinta dan damai ya ya ya seandainya…..
Salam Sejati
Botol Kosong
**********
Salam sejati Kang Boed
bias cahaya membuat hidup indah penuh warna
tidak sekedar hitam putih yang kaku & membosankan
selayaknya kita syukuri indahnya
terimakasih Kang Boed, panjenengan mbok nulis blog piyambak
saling berbagi 😀
wahg, tulisan yang bagus, reflkektif, dan mencerahkan,. pak tomy. awalnya saya masih sebatas meraba2 maksud ungkapan2 jawa yang luhur dan tinggi nilai falsafinya itu, pak tommy. pemahaman saya baru ngeh setelah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. hiks. jadi malu, saya, sebagai wong jawa tapi sdh ndak banyak mengingat kosakata jawa, hehe … yang pasti Tuhan sudsah memberikan bekal kehidupan utk selanjutnya ditumbuhkembangkan sebagai khalifah di atas bumi. namun, seriengkali banyak talenta terpendam, tanpa ada upaya serius utk menggali dan mengembangkannya. semoga generasi muda Indonesia bisa melakukan refleksi setelah membaca postingan ini, pak.
**********
terimakasih atas apresiasinya Pak Sawali, saya belajar dari membaca tulisan2 pujangga jaman baheula saja Pak.
pendidikan orang muda memang sebaiknya mampu menumbuhkembangkan setiap talenta yang unik dari tiap2 pribadi Pak, & dengan tulus mempersembahkannya demi hidup bersama yang lebih baik 😀
Mas Tommy sahabatku.
Sebenarnya setiap insan memiliki talenta masing2 yang bisa dikembangkan.
Dalam diri mereka sebenarnya Tuhan selalu berkarya demi kesejahteraan umat manusia.
SAYANG KIPRAH UNTUK MELAKUKAN PERAN STRATEGIS,UNTUK MENYAMPAIKAN
“KABAR GEMBIRA” KEPADA SESAMA SELALU TERHAMBAT . SAAT INI PERASAAN
SUPERIOR SEBAGAIAN ORANG TELAH BERGANTI DENGAN PERASAAN apatis,inferior,defensif atau reaktif,terutama bila timbul KETAKUTAN PADA KEMAJUAN
PENGARUH AGAMA TERTENTU DI NEGERI INI.
Sebenarnya perasaan semacam ini tidak sehat dan tidak realistis,mereka tidak menyadari
bahwa agama tersebut tidaklah homogen dan monolitis,namun juga masih menghadapi kesulitan2 internalnya.
HAL INI JUGA TIDAK MENGHASILKAN PERAN STRATEGIS UNTUK MENDAHULUKAN KEPENTINGAN YANG LEBIH LUAS DEMI KEPENTINGAN BANGSA.
Salam dan berkat Tuhan selalu.
**********
benar Yang, oleh karenanya mari kesampingkan segala perbedaan & dengan tulus bersama membangun bangsa
daripada terus menghardik kegelapan lebih baik menyalakan sebatang lilin 😀
Berkah Dalem njangkungi
Gak bisa berkata-kata mas….. luar biasa…. 😀
**********
kalo begitu mangga silahkan menikmati 😀
mula bukane padupan
dudu kencana
lan apa pepadhang
kudu kawiwitan saka pepeteng?
kae lo, mbulane ndadari!
**********
nadyan saka wingka pengaji kaya kencana,
kanthi mardawa ing budaya tulus
memayu hayuning bebrayan agung
mbulane isih setya ndadari
pepeteng anglimputi ing teleng ati
nalika sliramu lan aku gemang bagi-binagi
Mas Tommy, matur nuwun sampun mampir ing blog Jawa kula. Wah jaaan… kagunganipun ugi ciamik! Samangke kula link-aken kangge tambah-tambah regeng jejaring blog budaya Jawi.
Salam budaya, sukses… lan “Berkah Dalem” lumantar Padupan Kencana-nipun!
Sebuah puisi yang tidak sembarang tulisan. Sebuah makna yg dalam telah terungkap, Menggugah jiwa dan rahsa bagi yang waskita. Puisi yang penuh energi hidup yang menghidupkan. Yang keluar dari getaran rahsa sejati retasan Sang Gusti. Makna tak tertulis yang dapat ditulis. hanya oleh orang-orang yang winasis.
Sedya hanglajengaken sasmitaning pra leluhur, jejeg pinangka jejering buwono.
salam sejati kadhang jati Mas Tomy
rahayu
Duhh paling nggak bisa deh komentar…
Saya berharap kita akan mendapatkan Pemimpin yang baik, dan semoga dilindungi oleh Tuhan JME…dapat memimpin bangsa ini menuju kehidupan yang lebih baik
Bertemu kembali Kang Tommy,
Saat kaki menginjak pekaranganmu,
Sunaring Condro katon sumunar byar padhang terawangan
Mugo ing samubarang gawe tansah SUMUNAR PINDHO BHASKORO Kang.
Salam
http://kariyan.wordpress.com/2009/02/22/memahami-elmu-kamanungsan/
byar padhang pasuryanira, padhange kaya rina, mugi pepeteng sadaya sirna.
Mampir lagi mas Tommy,
Tanpa disadari mata saya tertuju pada pantulan kaca di sudut kamar. Kaca yang sudah buram dan mulai retak-retak. Di sana masih terpampang wajah yang berharap untuk dapat mereguk air pensucian diri dari mata air yang mengalir di bawah. Berharap untuk menemukan sinar pencerahan walaupun hanya dari pantulan botol kosong. Dan berharap juga untuk dapat mendengarkan kidung rindu yang merupakan lantunan sabda dari langit.
Mudah-mudahan harapan itu dapat terpenuhi sebelum kaca terbelah.
Salam.
matangyan mring Hyang Suksma,
tan samar pamoring suksma,
wit sastra tan ana muni,
kang sastra cetha lire sampun anungil,
tan samar mring laku jantraning bawana.
datang kepada Hyang suksma,
tidak tertutup pamornya roh,
karena sastra yang tak adapun bisa berbunyi,
apalagi sastra yang terlihat tentunya sudah bersatu,
tidak tertutup sejarah alam raya
Hidup itu bisa memberi kehidupan untuk diri sendiri dan sesama termasuk semua ciptaan, ibarat memiliki uang seribu rupiah, dibelikan buah jeruk dapat 3 buah, maka satu buah kita makan, satu buah lagi kita berikan orang yang ada di sebelah kita, yg satu lagi kita simpan, setelah buah jeruk kita makan, isi biji jeruk kita semburkan ke bawah di tanah, agar kelak tumbuh pohon jeruk, kemudian kulit jeruk kita berikan ke kambing untuk dimakan, demikianlah secara sederhana, siklus kehidupan ditampilkan.
Barang siapa yang memiliki sesuatu, kepadanya akan ditambah lagi kepemilikan akan sesuatu itu, tetapi bagi yang tidak memiliki sesuatupun, maka apa yang ada padanya akan diambil dari padanya dan diberikan kepada yang paling banyak memiliki.
Secara sederhana, dapat kita lihat hubungan antara nasabah dengan sebuah Bank penyimpan uang, apabila saldo uang di bank tempat menyimpan uang kita tidak kita tambahi simpanan uang kita, maka bulan demi bulan saldo kita akan habis tersedot system mesin komputer printer bank tersebut, atau dengan kata lain buku tabungan tutup secara otomatis, uang yang tadinya kita setorkan menjadi milik bank yang nota bene paling banyak memiliki uang.Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka uang kita akan bertambah banyak dan mendapat jasa bunga atas dana yang kita simpan di bank dan kita kelola dengan baik dan benar.terima kasih
salam dari bandung
saya suka membaca puisi anda, mencerahkan
Iklan politik sontoloyo
Di sudut kota bertebaran baliho para calon anggoto legislatif, ada yang tersenyum manis seperti koruptor menunggu vonis , ada yang bergaya orator dengan latar belakang gambar sukarno menuding, dan ada juga yang berlatar gambar monyet (mungkin ingin memberi pesan manusia lebih kuasa dari monyet walau monyet dan manusia saudara sepupu menurut teori darwin).
Ada yang berfose beramai-ramai seperti mahasiswa yang baru di wisuda , ini barangkali calon legislatif bermodal cekak (maaf bukan menghina, Cuma dugaan)
Wahai para penyembah kekuasan…. Kami tidak butuh kau jajakan wajahmu, seperti banci di taman lawang yang membuat gemas para kantip untuk merazia ………………………..
http://esaifoto.wordpress.com
Salam kenal mas tomy puisi yg penuh makna dan penuh pencerahan salam sedjati .
Swuh reb datapitana
Kalau memakai bahasa sastra Jawa seperti yg beginian, harus berkerut kening untuk memahaminya, mas; meskipun saya juga orang Jawa. Gimana kalau mas bikin kamus sastra Jawa, dibuat halaman sendiri? Biar jadi acuan untuk kita2 yg lumayan awam kurang paham akan arti2 kata Jawa yg tinggi2?
Rahayu.
tak kiro postingan anyar je….jebulane lawas….hihihihi
lha iki mas….saya setuju “Tiada yang paling hebat namun kebersamaan membuat kuat” pada dasarnya kita itu saling terhubung satu sama lain kalau kita mawas diri mulat sarira sarirasa tunggal…maka dari itu hangrasa wani……sekarang kita jadi tahu mengapa pak presiden kurang berani sebab tidak ada sarirasa tunggal…entah itu perasaan beliau sendiri atau memang sekeliling beliau atau juga rival politik beliau….kalau bisa melihat semuanya baik maka tidak ada rasa saling curiga mencurigai….kelemahan kita adalah mudah menyalahkan orang lain ketimbang diri sendiri…apa ya orang lain yang harus salah? apa ya harus ada yg salah? ini adalah sebuah renungan buat kita sendiri…………..
Sayang sekali tdk ada terjemahan Indonesianya… saya orang sunda, sangat takcub dang ingin mengerti untuk bs memahami… Luar biassaa… semoga ada petunjuk yg bs memandu saya untuk bisa dan mengerti lalu memahami aga dtt jg menghayati.. Terimakasih… -Salam-